Life Is About The Destination, Not The Journey (?) - Part 2

/
0 Comments
Akhirnya postingan lanjutan dari yang sebelomnya ada juga.. hahaha.

Dulu pernah bikin postingan dengan judul yang sama tapi part yang berbeda di sini. Setelah hampir satu tahun, barulah lanjutannya saat ini gue bikin. Well, its been another unexpected year to be lived tho.

Terus kenapa kemudian gue memutuskan buat akhirnya lanjutin apa yang pernah gue post dulu? There's no exact reason. Cuman saat ini gue sedang tiba-tiba kepikiran sama kata-kata terakhir di postingan terdahulu. Sebuah doa yang gue coba minta sama Yang Maha Memberi. Sesuatu yang selalu gue pikir sebagai hal yang paling serem : Perasaan.


Sebelumnya, gue pernah menyebutkan Allah, sebagai Zat Yang Maha Membolak Balikkan Hati.

Iya. Allah Yang Maha Membolak Balikkan Hati.


Pernah kan elu sampai kepada keadaan dimana elu sangat-sangat passionate dengan suatu hal, terus kemudian tiba-tiba hal tersebut tidak lagi menarik buat elu?

Kayak contoh, gue jaman bocah suka banget nonton kartun, tapi kemudian sekarang I never give a damn about any kind of cartoon at all.
Atau ketika elu dulunya suka banget main layangan, tp sekarang lebih suka main gadget?


Okelah, people changes as they grew, as well as their habit. But what's strange is, you can lose it all, your feelings to something, or even to someone, overnight.
Strange.
But that's how feelings works sometimes.

Satu malam yang menurut lu paling indah dan nggak bisa dilupakan, besok paginya elu bisa ngerasa what you did is just a waste of time. Atau ketika suatu saat elu merasakan saaaaaangat bahagia ketika seseorang yang elu sayang ada disebelah elu, kemana-mana happy dan ketawa, you say I love you to each other, tapi ketika dia turun dari mobil and say good bye, everything's just gone.
Strange? Yes.
And thats happen.
Sometimes.




Itulah kenapa gue selalu bilang, kalau hati dan perasaan yang bisa dengan mudahnya di bolak-balikkan itu adalah sesautu yang paling serem. Elu nggak bisa menduga-duga hal begituan dateng, entah kepada elu, atau kepada orang lain. Bisa aja hati dan perasaan elu yang dibikin belok, atau bisa aja perasaan orang lain kepada elu yang diburemin.

Gue sih nggak bilang ada yang lebih baik, tapi kalau gue diperbolehkan selfish, I'd rather have my heart and feeling to be turned around. Gue lebih baik kalau hati dan perasaan gue yang di bolak-balikkan oleh Tuhan.
Kenapa? Ya jelas, selfish reason. I don't wanna lost someone I love just because that person doesn't love me anymore.

Or simply because, I'd rather be the one who leave?


Dan kalau ngomongin masalah meninggalkan dan ditinggalkan. Iya. Jawaban gue tetap sama. Gue lebih baik menjadi yang meninggalkan. Daripada gue harus suffer from memories about someone who left you. Memories of how everything's so beautiful but changes in just a second. And you can't control whats gonna happen.

Berbeda ceritanya ketika elu yang punya kontrol : ketika elu yang meninggalkan.




Satu hal lagi yang menurut gue serem adalah, wondering.
Menduga-duga.
Bertanya-tanya.

Ada suatu masa ketika elu mulai bertanya-tanya tentang sesuatu. Yang kalau menurut perasaan elu belum pasti dan belum jelas. Tapi belum tentu hal itu menurut orang lain sama.
Dan pada saat ini gue sedang merasakan hal tersebut. Menduga-duga dan bertanya-tanya.

Saat ketika gue mulai menduga-duga tentang perasaan orang lain kepada gue.
Bertanya-tanya untuk ingin tau apa yang ada di dalam hati orang lain tersebut kepada gue.
Wondering if that person really loves me or not.




--------


Well, those phrase above is just the result of overthinking. 
And its not healthy to have a thought that is over too much.
You can't let yourself thinking beyond reality and cut thru your imagination.
Or letting you imaginations playing with your bad thoughts.

That is why you should always have positive thought on you.
So nothing can turn your heart and feelings wild.

Enjoy everything while you can, while it still with you.
Don't let overthinking kills your happiness.
Enjoy every moment, while you're still together.
Feel love while you still can feel what love is.


And live your life a good life.




Jkt, 26/01/2016
10.14



You may also like

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages

Followers

Facebook